Fikri Ikhsani Lurah Termuda di Kelurahan Terbesar di Dunia

Lurah Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor  Fikri Ikhsani. Terlahir tahun 1983, usianya praktis baru 28 tahun. Tak pelak Fikri tercatat sebagai lurah termuda di Kabupaten Bogor.
Kelurahan Pabuaran sendiri berpenduduk 127.000 jiwa. Jumlah ini bukan jumlah kecil untuk sebuah kelurahan. Menurut Fikri bukan hanya di Kabupaten Bogor, tetapi Kelurahan Pabuaran tercatat sebagai kelurahan terbesar di dunia.

Maka, jika ada kontes lurah termuda yang memimpin kelurahan terbesar di dunia, pemenangnya pastilah Fikri Ikhsani.

Bogor-kita.com hadir pada acara Isra’ Mi’raj yang digelar Kelurahan Pabuaran di halaman Kantor Kelurahan Pabuaran, Sabtu 916/7/2011). Fikri sebagai tuan rumah tampak sama sekali tidak canggung menyambut tamu-tamunya yang tidak sedikit usianya jauh lebih tua, bahkan pantas jadi kakek baginya.

Besarnya jumlah pendudukan Kelurahan Pabuaran sesungguhnya bukan karena faktor angka kelahiran yang tinggi, melainkan karena faktor pendatang. Tidak heran kalau warga Fikri yang umumnya tinggal di sejumlah perumahan, sangat beragam dari segi asal daerah, suku dan profesi. “Ada ketua RW yang predikat akademiknya S-3,” kata Fikri.

Menghadapi warga yang terdidik dan berasal dari latar belakang yang berbeda seperti ini, kata Fikri pihaknya merespon dengan meningkatkan mutu pelayanan. “Jadi di sini ada loket-loket untuk melayani warga. Ruanga  juga ber-AC, sehingga warga yang menunggu tidak kepanasan,” katanya.

Mantan Sekretaris Pribadi Bupati Bogor Racmat Yasin ini juga gesit. Dalam hal mengumpulkan PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) Fikri tidak gentar diberi taget besar mecapai Rp 700 juta per tahun. Bandingkan dengan target PBB kelurahan lain yang berkisar antara Rp 100 sampai Rp 150  juta per tahun. Sampai bulan Juli ini, prosentasi PBB yang sudah dikumpulkan mencapai 60%. “Desember nanti kita perkirakan akan memenuhi target,.” katanya.

Fikri juga berhasi menggerakan masyarakat berpartisipasi dalam membangun. “Vaping blok di depan kelurahan ini merupakan hasil swadaya kalangan pengusaha,” katanya.

Programnya juga patut dipuji. Antrara lain program penghijauan. Fikri menerapkan istilah one birth one three, “Jadi setiap ada satu kelahiran maka warga tersebut wajib menanam satu pohon, hal tersebut sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan akte kelahiran,” katanya.(BOGOR-KITA.COM)
Share on Google Plus

About Unknown

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar